Bermain-main dengan waktu dan angin, baru sadar ternyata badan ini sudah berada di antara tiga kaki gunung. Singgalang-Merapi-Tandikek. Rinai kabut singgalang berusaha membasahi, sembari itu pula kekompakan tandikek dengan singgalang menerobos nalar otak menghipnotis mata untuk berbetah-betah di rumah puisi Taufik Ismail.
Tak sengaja menemukan cerita klasik, alhamdulillah sembari berwisata sastra di ranah yang kaya akan pujangga dan diplomat.. dua-duanya orang pintar berkata-kata. keindahan alam minang memperkaya keindahan kata-kata manusia-manusia yang hidup di celah-celah gunung dan bukit barisan.
0 komentar:
Posting Komentar