News Update :

Pebalap Dunia Kagumi Pacu Itiak

Minggu, 10 Juni 2012


Payakumbuh, Padek— Ratu­san pebalap dunia peserta Tour de Sing­karak 2012, terkagum-ka­gum melihat atraksi pacu itiak atau lomba itiak terbang yang di­suguh­kan Dinas Pariwisata Seni dan Bu­daya Payakumbuh, sebe­lum Wa­kil Menteri Pari­wisata dan Eko­­nomi Kreatif Sapta Nir­wan­dar, me­lepas pebalap ke etape ke­tiga yang mengambil rute, Pa­ya­kum­buh-Ustano Basa Paga­ru­yuang.

Marvelous, marvelous (me­nak­jubkan, sangat bagus, me­ngagumkan),” ujar Zangiabadi Mo­hammmad dan Karaminejad Ranjbar Mahyar, dua pebalap dari Ne­gara Iran kepada Padang Eks­pres, saat menyaksikan atraksi pa­cu itiak di Jalan Soedirman Pa­ya­kumbuh, Rabu (6/6) pagi.

Pebalap sepeda dari Malaysia, Kim Do Hyoung dan Mohd Zamri Salleh juga mengaku terpukau, me­lihat bebek atau itiak bisa ter­bang ratusan meter dan berhenti di titik yang sudah ditentukan. “Ba­gus, bagus sekali. Sungguh me­nakjubkan,” ucap mereka di­dam­­pingi team offisial, di an­ta­ra­nya Rolina Alias dan Wah Mohd Nazri.

Sementara, tiga pebalap Je­pang; Mutsumine, Terasaki dan Aki­maru, mengaku, baru pertama kali melihat itik atau bebek ter­bang dan dilombakan.  “Ini sangat unik. Tidak pernah kami temukan di negeri manapun. Kami akan ce­ritakan kepada keluarga kami di Je­pang,” kata mereka didampingi offisial tim Jepang, Takahashi.

Hal serupa disampaikan peba­lap dari Perancis, Samuel De Ber­nelagarde dan Damien Fol. Me­s­ki awalnya mengaku, kurang ter­tarik dengan banyaknya sere­moni di setiap etape Tour de Singkarak, tapi saat melihat pacu terbang itik di Payakumbuh, mereka menjadi terkagum.
Yes, performing that are served your country is amazing. We are happy to be here (Pertun­jukkan yang disuguhkan negara Anda sangat menakjubkan. Kami senang hadir di sini),” tukuk Goh Choon  dan Marcus Leong Yong Yo, pebalap dari Singapura.

Hanya saja, saat kebelet buang air kecil, para pebalap dari Singa­pu­ra sempat kelimpungan men­cari toilet. Mereka, sepertinya ti­dak tahu bahwa bus besar yang di­se­­diakan Dinas Pariwisata Pemu­da dan Olahraga Payakumbuh di te­­n­gah acara, merupakan toilet ber­jalan.

Alhasil, para pebalap itupun sem­pat menumpang buang air ke­cil di Cafe Tifa, persisnya di eks Ge­dung Bank Nasional.  “Ke de­pan, toilet berjalan itu benar-be­nar harus ditempatkan pada po­sisi yang strategis dan mudah d­ike­ta­hui pebalap. Sehingga, me­reka ti­dak menumpang-numpang seperti ini,” ujar Nusirwan Abbas Kamil, tim pengambilan aset Bank Nasional yang berada di Cafe Tifa.

Kendati demikian, etape keti­ga Tour de Singkarak yang me­ngam­bil star di Payakumbuh, tetap berlangsung meriah. Bela­san ribuan warga, berkumpul di pu­sat kota dan di sepanjang Jalan Soe­karno-Hatta. Ribuan di ant­a­ra­nya adalah anak-anak sekolah yang diliburkan pihak sekolah.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nir­wan­dar, ditemani Wawako Paya­kum­buh Syamsul Bahri, Ketua DPRD Wilman Singkuan, Sek­ko Ir­wandi Dt Batujuah dan Ka­dis­parse­ni­bud­pora Rida Anan­da, nam­pak se­nang dengan keme­riahan pele­pa­san etape ketiga Tour de Sing­karak, dimana Payakumbuh men­­­jadi tuan rumah.

Sapta juga mengapresiasi atrak­­si pacu itiak yang di dunia, ha­­nya terdapat di Kota Pay­a­kum­buh dan Kabupaten Lima­pu­luh Kota. Menurut Sapta, pacu itiak bisa menjadi icon wisata an­dalan Payakumbuh dan men­dorong ekonomi kreatif.

Kepala Dinas Pariwisata Pe­mu­da dan Olahraga Paya­kumbuh Rida Ananda yang menggagas pe­nampilan pacu itiak dalam pe­le­pasan Tour de Singkarak, senang dengan banyaknya apresiasi dari pebalap maupun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Kedepan, akan kita kemas lebih baik lagi,” ujar Rida Ananda. (frv)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Kaliki Santan on Tour de Singkarak 2010 -2011 | reDesign by Rifki | Published by Borneo Templates | Powered by WisataMinang.com.